Sunday 14 October 2012

Indonesia Raya


Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

***
 National Anthem of Indonesia. Selama ini aku hanya mengumandangkan lagu Indonesia Raya ini ketika upacara bendera di sekolah ataupun pada saat upacara hari Nasional di balaikota. Tidak ada yang spesial ketika menyanyikannya atau mendengarkannya. Rasanya .... ya begitu - begitu saja. Biasa. Ah..mungkin aku yang kurang menghayatinya sepenuh hati. 

Namun...ketika memasuki bangku universitas, ketika statusku tak lagi seorang siswi, tapi menjadi mahasiswi, semua berubah. Semenjak bangku kuliah, tidak ada lagi ritual upacara bendera yang kuikuti demikian juga dengan lagu Indonesia Raya yang kudengarkan. Intensitasnya berkurang. Ketika intensitas kegiatan yang berhubungan dengan nasionalisme tersebut berkurang, justru aku mulai tertarik pada hal - hal yang mengandung sejarah, pergerakan, dan juga rasa nasionalisme. Semua itu kupelajari justru tidak di dalam kelas. Tetapi dalam kehidupanku sehari - hari, bagaimana seorang kawanku yang berwarga negara Prancis dengan bangganya mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung dan menempelkan badge bendera merah putih pada tas ranselnya. Keingintahuannya terhadap budaya bangsa ini juga membuatku malu karena ternyata dia lebih paham ketimbang diriku yang sejak lahir sudah menghirup udara bumi pertiwi Indonesia. Kemudian aku juga belajar tentang pergerakan - pergerakan pahlawan yang menjadi inspirasi bagiku untuk ikut "bergerak" , aktif dan berani, setidaknya dalam lingkup kecil dahulu, lingkup komunitas di fakultas.

Saat itu, mungkin pertama kalinya sejak beberapa tahun aku menginjakkan kakiku di fakultas ini, diperdengarkan lagu Indonesia Raya. Kami pun turut menyanyikannya serentak, yakni pada saat pembukaan KOngres Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang dihadiri oleh segenap perwakilan dari LKM-LKM di FIB. Rasanya syahdu sekali setelah lama tidak menyanyikan serta mendengarkan alunan lagu ini. Hal ini merupakan ide kreatif dari seorang sahabatku yang juga aktif bersamaku di Dewan Perwakilan Mahasiswa FIB. "Biar seperti Kongres Pemuda waktu Sumpah Pemuda dulu", ujarnya. YA, lagu Indonesia raya ini pertama kali diperdengarkan adalah pada saat kongres Pemuda 28 Oktober 1928. Thanks guys ^^

Yang kedua adalah pada 09102012, ketika aksi damai yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa FIB yang tergabung dalam #FIBBersatu menuntut pada pimpinan dekanat untuk memenuhi hak - hak kami sebagai mahasiswa yang tak kunjung diberi. Tuntutan kami adalah : Mengembalikan uang praktikum yang selama ini kenyataannya tidak ada praktikum dan memberikan ruangan sekretariatan bagi Lembaga Kedaulatan mahasiswa FIB seperti BEM, DPM, Himpunan dann UKM. Pada saat itu, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum mulai Long March dari gedung Samanta Krida menuju Fakultas. Saat itu pula koordinator aksi juga mengibarkan bendera merah putih. Saat itu pula semangat kami menyala, seperti warna merah pada bendera merah putih. Perjuangan pergerakan kami pun dimulai. Tak ada lagi ragu, tak ada lagi takut akan DO, semua menyatu yakin bahwa harapan akan slalu ada selama ada usaha. Orasi dan yel - yel kami dengungkan sembari menanti hasil negosiasi para dewan dengan dekanat tanpa tindakan anarkis. Ratusan mahasiswa FIB berbagai angkatan dari berbagai program studi memenuhi jalanan depan gedung dekanat dengan damai dan berbudaya. Berbagai rencana telah kami persiapkan dengan matang sebelum aksi ini dieksekusi. sebagai bagian dari otak aksi, aku merasa deg - degan, karena ini merupakan pengalaman pertamaku melakukan ini yang memang sejak tahun lalu ingin kulaksanakan. :D
Ternyata perjuangan kami beroleh hasil yang indah.. Para negosiator yang juga sahabat - sahabat karibku turun dengan wajah berseri - seri. Mereka mengatakan bahwa dekanat menyanggupi tuntutan kami setelah proses negosiiasi yang ruwet dan alot. Segera lagu "Totalitas Perjuangan" pun kami dendangkan bersamaan dengan teriknya mentari yang mulai membakar kami, semangat kami, dan harapan kami. Rasa haru bercampur bahagia terbuncah dari wajah kami, para aktivis dan mahasiswa FIB. Harapan selalu ada untuk mereka yang berani berusaha. 

Masih di Bulan Oktober juga, lagi - lagi kami menyanyikan lagu Indonesia Raya ini, yakni pada saat akan memulai kuliah tamu yang dihadiri oleh salah satu anggota DPR RI, Puan Maharani, cucu sang Putra Fajar di gedung Widyaloka. Saat itu, jujur saja badanku merinding dari awal sampai akhir lagu. Seakan jiwa para patriot bangsa bersatu dengan jiwaku. sensasinya luar biasa! Burrr... Rasa Nasionalisme itu seakan menyala kembali. spiritku terisi lagi sebagai anak bangsa. saat itu pula Bu Puan, menyampaikan dalam pidatonya tentang peranan generasi muda dalam perjuangan bangsa dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda. Bangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Tanah air yang satu, tanah air Indoensia. Bahasa yang satu, Bahasa Indonesia.  Beliau juga mengingatkan pesan kakeknya, sang Proklamator Ir. Soekarno : JAS MERAH. Jangan sekali - sekali melupakan sejarah. Sejarah adalah spion yang kita gunakan untuk menyongsong masa depan agar tak jatuh pada lubang kesalahan yang sama seperti di masa lalu. Benar - benar super!

ah... rasanya aku ingin mencari momen - momen lain untuk mengumandangkan lagu yang khidmat ini. Ingin rasanya bisa mengalami seperti cerita teman - temanku yang menyanyikan lagu Indonesia Raya di puncak Mahameru pada perayaan 17 Agustus, atau menyanyikan Indonesia Raya di negara orang pada saat perayaan 17 Agustus, atau seperti para atlet nasional, sebelum pertandingan dimulai di kancah internasional. Memanggul nama negeri, mengharumkan nama bangsa, membuat bangga ibu pertiwi dan wujud bakti pada negeri sendiri. Semoga suatu saat nanti giliranku kan tiba ^^ 

14102012 @ 12.32 pm


2 comments:

  1. terakhir benar2 nyanyi lagu Indonesia Raya tahun 2005 pertengahan *suram*

    ReplyDelete
  2. oya? wah sudah lama sekali ya mbak..
    meskiun tidak dinyanyikan semoga alunan lagu dan syairnya tetap mengalir dalam sanubari kita :)
    salam kenal mbak..terima kasih telah meninggalkan jejak di blog ini :)

    ReplyDelete